24 Mei 2018

Sore di Sebuah SPBU

http://www.ponselbaru.net/wp-content/uploads/2015/03/Cara-Mengatasi-Kecanduan-Gadget-Pada-Anak.jpg
sumber: http://www.ponselbaru.net/cara-mengatasi-kecanduan-gadget-pada-anak/

       
                Rabu menjelang buka puasa,seperti biasa SPBU adalah tempat beristirahat yang paling pas, dikarenakan bisa bersantai sambil duduk-duduk  dan terakhir mengisi bahan bakar tentunya. Sore ini ada pemandangan yang sedikit mengganjal pikiran,seorang pria muda tampan sdikit cakep sdikit gondrong sedang asik dengan gawainya. Saya tidak bilang dia itu pria muda yang tidak puasa karena saya tidak men-judge karena bukan wilayah saya menilai orang dari kelakuannya karena tidak puasa  apalagi melihat kadar keimanannya,bisa jadi dia seorang non muslim yang memang tidak diwajibkan berpuasa baginya.  Dengan rokok elektrik yang mengeluarkan asap berlebih ketika menghisapnya dari alat elektik tersebut.
                Sore itu menjelang waktu berbuka puasa dia sangat santainya melihat gawai dengan memainkan game yang lagi tenar saat ini,sembari menghisap rokok elektriknya serta mengehamburkan asapnya kemana saja mengikuti arah angin berhembus tanpa memperdulikan orang-orang sekitarnya. Pikiranku langsung menebak bahwa dia sedang bahagia karena bisa jadi seseorang yang begitu khusuk dengan gawainya berarti dia sedang mendapatkan kebahagiaan lewat alat tersebut. Biasanya saya adalah orang yang suka menyapa ketika sedang beristirahat dikala sedang melakukan perjalanan karena bisa jadi kita akan mendapatkan kisah-kisah dan kenalan baru ketika sedang sama-sama melakukan istirahat dalam perjalanan. Tapi untuk kali ini saya sengaja berdiam diri sesekali memperhatikan apakah yang akan terjadi dengan orang muda satu ini. Setengah jam berlaku dia tetap saja memandangi gawainya serta menghembuskan asap dari rook elektriknya,saya pun tidak membuka pembicaraan.
                Waktu berbuka pun sampai pada waktunya,saya meminum air yang selalu menjadi bawaan wajib ketika berkendaraan jarak yang lumayan jauh serta menyantap kue basah sebagai bekal ketika waktu berpuasa tiba. Orang muda tersebut masih santai dengan gawainya yang kali ini sudah terhubung dengan kabel charger untuk mengisi daya gawainya tersebut.
                Dalam pikiranku segitu candunya permainan ini sehingga harus membuat seseorang anti social dan tidak peduli terhadap sekitarnya, semoga pemikiran saya salah. Dalam pikiran hemat saya, moment seperti inilah kita sebenarnya hidup. Menyapa orang sekitarnya, sekedar bertanya kabar, tujuan perjalanan atau sekedar mempersilahkan untuk duduk atau sekedar basa-basi lainnya.  Orang muda tesebut dengan kepala tertunduk focus kepada gawai dan pastinya juga otaknya memikirkan strategi bagaimana memanangkan permainan online yang dia mainkan dan  pasti lagi dan lagi tidak butuh mendengarkan cerita-cerita orang di sekitarnya karena hanya akan menggangu waktunya yang sangat berharga.
                Saya bukan tipe ideal seorang mausia yang sangat peduli dengan lingkungan social,tetapi setidaknya saya paham batasan-batasan ketika sedang di areal public, apalagi ketika sekitar saya sedang menjalani ibadah puasa. Kembali lagi bisa saja dia sedang tidak berpuasa karena ada banyak sebab mengapa orang tidak menunaikan puasa di hari ini, tapi setidaknya bersikaplah peduli sekitar dengan tidak menghembuskan asap rokok elektriknya ke segala penjuru.
                Saya banyak mendapatkan cerita-cerita  serta pengalaman-pengalaman yang menarik ketika sedang beristirahat dalam perjalan rutin saya,  karena saya membuka pembicaraan kepada mereka yang sama-sama sedang beristirahat dalam perjalanan bahkan makan-minuman saya pernah mereka yang membayarkan. Itu semua berkat saya membuka pembicaraan  terlebih dahulu dangan syarat bahwa gawai yang sedang saya pegang saya taruh terbalik diatas meja sebagai penghargaan terhadap lawan bicara saya, prisip ini saya terapkan setiap kali bertemu dengan orang sedang beristirahat dalam perjalanan.
                Kita memang tidak bisa memaksakan seseorang untuk menjadi seperti kita,karena setiap manusia membawa nilai yang dia junjung tinggi dalam kesehariaanya. Bahkan kita tidak boleh juga menghukum orang lain dengan nilai yang juga kita bawa serta menghargai apun orang di sekitar kita.
                Waktu telah menunjukkan pukul 19:00 berarti waktu istirahat telah habis karena waktu tersebut menjadi waktu akhir pegawai SPBU habis untuk beristirahat dan saatnya juga saya harus mengantri untuk mengisi  bahan bakar serta kembali untuk melanjutkan perjalanan yang tertunda.


20 Mei 2018

Ikutan Nge-blog (sembari menikmati puasa)

     Suatu siang di minggu yang sedang-sedang saja cuacanya,saya mulai dengan belajar menuliskan sebuah unek-unek dalam blog yang juga barusaan saya buat,entah ini blog yang ke berapa yang saya buat, sejatinya alangkah susahnya menulis sebuah pemikiran didalam sebuah blog pribadi dibandingkan dengan harus memberikan komentar di kolom-kolom komentar di jejaring sosial. blog ini rencana juga akan terus mendapatkan perbaikan, baik dari sisi tampilan juga konten materinya. Sejatinya menulis itu adalah pekerjaan yang paling sukar, karena harus menuangkan isi kepala kedalam bentuk tulisan
      Terus terang saya merasa iri kepada teman yang mampu membuat tulisan yang enak dibaca,tidak tendensius serta mencerahkan karena saya bisa mendapatkan nilai-nilai yang baru serta pengalaman menarik dari mereka yang memang sudah berpengalaman
    Sebuah Blog bagi saya adalah sebentuk buku harian cuma medianya saja yang berbeda dan pastinya banyak nilai lebihnya dibanding dengan sekedar buku harian. lebihnya karena bentuk media digital dan mudah dicari jika seandainya kita ingin menuliskan sebuah ide tetapi tidak membawa buku harian/diary dimana kita biasa menuliskan sebuah ide. Bagi mereka yang sudah master didunia perblog-an, blog bisa dijadikan sebagai sarana buat kampanye issue yang ingin mereka munculkan-viralkan,blog juga bahkan bisa dijadikan sebagai tempat untuk mencari nafkah karena bayaran seorang bloger cukup menggiurkan.
      Menuangkan ide pemikiran atau sekedar catatan-catan pengalaman pribadi kedalam sebuah blog menjadi tantangan yang sepertinya memang harus dihadapi,apalagi bagi saya seorang pengajar disebuah sekolah swasta di ujung timur Balikpapan. Menulis kembali sebuah pengalaman keseharian pastinya tidak semudah berbicara, karena membentuk kata-kata yang akan bekerja untuk menjelaskan kepada pembaca itulah letak kesukarannya dalam menuliskan kembali sebuah ide,catatan maupun pengalaman kita.
Dan terakhir semoga menulis di blog ini tetap semangat dan berkepanjangan,...biar gak mati.
Terimakasih untuk meluangkan waktunya.